Minggu, 30 Januari 2011

brit

Album terbaru Britney Spears segera rilis 15 Maret mendatang. Label rekaman Jive Records mengonfirmasi MTV News bahwa tanggal peluncuran album yang belum memiliki judul tersebut akurat. Demikian dilansir situs MSNBC, Sabtu (29/1) waktu setempat.

Selain Dr. Luke dan Max Martin, dua orang di balik hits single 'Hold It Against Me,' Jive Records juga mengumumkan sederet nama produser dan penulis lagu. Mereka adalah Rodney Jerkins, Avant, Fraser T. Smith, dan Bloodshy. Britney mengaku antusias dalam pembuatan video klip 'Hold It Againts Me,' yang berada di posisi pertama Billboard Hot 100 pekan kemarin [baca: Britney Spears Pecahkan Rekor Billboard].

Dalam selebaran promosi Jive Record, Britney yang akan menunjukkan performa menyanyi dan menari terbaik dalam video klip terbaru. Album ketujuh penyanyi berusia 29 tahun ini akan tersedia dalam paket standar dan istimewa, di mana terdapat tiga hingga empat lagu tambahan.

Manajer Britney, Adam Leber, menghadirkan sejumlah foto yang digunakan dalam album terbaru Britney di laman Twitter. Leber mengimbau para fans setia untuk selalu memantau perkembangan terbaru. (Vin)

lam

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Responden
Ditempat.

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya Program Studi Keperawatan Sidoarjo, akan melakukan penelitian tentang “ Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah “.
Nama : Mokhamad Ainur Rofik
NIM : P.2.78.20/4/08/022
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah. Bersama ini saya nohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jawaban yang anda berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Data yang anda berikan akan dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang keperawatan anak dan keluarga serta tidak dipergunakan untuk maksud yang lain.
Atas kesediaannya sebagai responden kami ucapkan terima kasih.

Sidoarjo, 2011
Hormat Saya,

(Penulis)


Lampiran 2

SURAT KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN



Setelah mendapat penjelasan serta mengetahui manfaat dari penelitian yang berjudul “Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah “ saya sebagai responden penelitian menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Apabila sewaktu-waktu saya dirugikan dalam bentuk apapun maka saya berhak membatalkan persetujuan ini.
Saya percaya bahwa apa yang saya jawab akan dijamin kerahasiannya dan surat pernyataan ini dibuat dengan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun.


Sidoarjo, 2011
Responden,

(Tanpa Nama)







Lampiran 3
KUESIONER


Petunjuk:
Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang Bapak/Ibu maksud.

A.Data Demografi:
1.Umur :
2.Pekerjaan :
3.Jumlah anak :

B.Fugsi Afektif Keluarga
1.Menurut anda, apa yang anda lakukan jika anak anda baru pulang sekolah?
a. menanyakan kegiatan di sekolah tadi
b. membiarkan saja
2.Menurut anda,apakah anda selalu mendengarkan cerita anak?
a. iya
b. tidak
3.Menurut anda, bagaimana cara keluarga menunjukkan kasih sayang?
a. memberikan kebebasan
b. menyempatkan waktu untuk berkumpul
4.Menurut anda, yang anda lakukan terhadap kepentingan anak anda?
a. memprioritaskan kepentingan anak
b. mengabaikan kepentingan anak
5.Menurut anda, yang anda lakukan terhadap keinginan anak?
a. membiarkan keinginan anak
b. mendukung keinginan anak
6.Menurut anda, pendekatan terhadap anak?
a. bersifat hangat pada anak agar anak dapat mandiri
b. bersifat hangat pada anak agar anak lebih manja


Petunjuk:
Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang Bapak/Ibu maksud.

7.Menurut anda, yang anda lakukan jika anak mengungkapkan pendapatnya?
a. tidak menghiraukan
b. mendengarkan
8.Menurut anda, yang anda lakukan dengan hak-hak anak?
a. memenuhinya
b. mengabaikannya
9.Menurut anda, bagaimana kebebasan yang anda berikan kepada anak?
a. dengan pengawasan
b. sangat longgar
10.Menurut anda, yang anda lakukan terhadap kemampuan anak?
a. anak harus mampu dalam segala hal
b. semampu anak
11.Menurut anda, sikap anda jika anak salah dalam melakukan sesuatu tindakan?
a. memperingatkan
b. tidak menegur
12.Menurut anda, apa yang anda lakukan jika anak anda bermain dengan benda berbahaya?
a. melarang dengan memberikan alasan
b. membiarkan saja







Petunjuk:
Berikan tanda ceklist (V) pada salah satu rentang nilai yang tertera yaitu 1-7 sesuai jawaban yang Bapak/Ibu maksud.
C.Tingkat Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah
No
Skor Penilaian

Kemampuan anak
Bantuan total
(1)
Bantuan maksimal (2)
Bantuan sedang (3)
Bantuan kontak (4)
Pengawasan (5)
Modifikasi kemandirian (6)
Kemandirian lengkap
(7)
1
Memindahkan kursi







2
Berjalan







3
Mengerti penggunaan toilet







4
Naik turun tangga







5
Mengekspresikan sesuatu







6
Interaksi sosial







7
Belajar menggunakan alat-alat mandi







8
Makan







9
Mandi







10
Berlatih buang air besar







11
Memakai celana












Petunjuk:
Berikan tanda ceklist (V) pada salah satu rentang nilai yang tertera yaitu 1-7 sesuai jawaban yang Bapak/Ibu maksud
No
Skor Penilaian

Kemampuan anak
Bantuan total
(1)
Bantuan maksimal (2)
Bantuan sedang (3)
Bantuan kontak (4)
Pengawasan (5)
Modifikasi kemandirian (6)
Kemandirian lengkap
(7)
12
Paham bila disuruh







13
Memakai baju







14
Berlatih buang air kecil







15
Merawat diri







16
Daya ingat terhadap sesuatu







17
Mampu mengatasi masalah







18
Menggunakan toilet







Jumlah














Lampiran 4
KUNCI PERTANYAAN
No.
Pertanyaan
No. Pertanyaan
1
Fungsi Afektif:
a. saling mengasuh
b. saling menghargai


1, 2, 3, 4, 5, dan 6
7, 8, 9, 10, 11, dan 12
2
Tingkat kemandirian
a. mandiri


b. tidak mandiri
1-18
Sebagian besar jawaban berada direntang nilai 6-7.

Sebagian besar jawaban berada direntang nilai 1-5.
















Lampiran 5
KUNCI JAWABAN
No.
Pertanyaan
Jawaban
1
Fungsi Afektif:
a. saling mengasuh, pertanyaan:
no. 1
no. 2
no. 3
no. 4
no. 5
no. 6
b. saling menghargai, pertanyaan:
no. 7
no. 8
no. 9
no. 10
no. 11
no. 12


A
A
B
A
B
A

B
A
A
B
A
A
2
Tingkat Kemandirian
a. mandiri


b. tidak mandiri

Sebagian besar jawaban berada direntang nilai 6-7.

Sebagian besar jawaban berada direntang nilai 1-5.

daf

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz (2003). Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah, Jakarta: EGC.

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Karya Cipta.

Bahsin, Fuad (2010). Konsep Keluarga. (http://fuadbahsin.wordpress.com). Diakses 6 Nopember 2010.
Candra, Budiman (1995). Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC

Hurlock, B. Elizabeth (1978). Perkembangan Anak. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Kautsar, Ummu (2009). Membentuk Anak Mandiri Untuk Anak Usia Prasekolah. (http://ummukautsar.wordpress.com). Diakses 6 Nopember 2010.
Ma'ruf, Farid (2007). Agar Anak Mandiri.(http//duniabalita.wordpress.com). Diakses 6 Nopember 2010.
M. Friedman, Marilyn (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

M. Taufik, Rina (2006) . Karakteristik Anak Prasekolah. (http://kajian-muslimah.blogspot.com). Diakses 1 Desember 2010.
Notatmodjo, Soekidjo(2005), Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Nur’aeni, Nani (2010). Fungsi Keluarga Pada Tanggung Jawab Pendidikan. (http://ekselenizer.com). Diakses 6 Nopember 2010.
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Pediatri, Departemen (2002). Funcional Independence Measure (WeeFIM). (http://www.ncbi.nlm.nih.gov). Diakses 18 Januari 2011.

Setiadi (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soetjiningsih (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Suprajitno (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Siti Syarah, Eri (2009). Peran Keluarga Sekolah Dan Masyarakat Dalam Pendidikan Anak. (http://paudfip.wprspress.com). Diakses 10 Nopember 2010.
Tampubolon, Sonya (2010). Melatih Kemandirian. (http://www.jendelaanakku.net). Diakses 18 Desember 2010.
, (2008). Kemandirian Anak. (http://pembelajaran-anak.blogspot.com). Diakses 18 Desember 2010.
,(2010). Kiat Melatih Agar Anak Berani. (http://pgalirsyad.blogspot.com). Diakses 18 Desember 2010.
,(2008). Konsep Keluarga. (http://bingar.wordperss.com). Diakses 6 Nopember 2010.
,(2009). Perkembangan Anak Usia Prasekolah. (http://forbetterhelth.files.wordpress.com). Diakses 10 Nopember 2010.
,(2010). Fase Dan Tugas Perkembangan. (http://jawharie.blogspot.com). Diakses 11 January 2011.

cov

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA
DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI TK BINA ANA PRASA KECAMATAN SIDOARJO














Oleh :
MOKHAMAD AINUR ROFIK
NIM : P.2.78.20.4.07.022



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SIDOARJO
2011
USULAN PRORPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA
DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI TK BINA ANA PRASAA KECAMATAN SIDOARJO


Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas akhir
Dalam Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
2011



Oleh :

MOKHAMAD AINUR ROFIK
NIM : P.2.78.20.4.07.022




KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SIDOARJO
2011


HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA
DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI TK BINA ANA PRASA KECAMATAN SIDOARJO

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diuji
pada tanggal Februari 2011

Oleh :
Pembimbing Utama


Yessy Dessy Arna, S.Kp.M.Kep.Sp.Kom.
NIP. 197612042001122001

Pembimbing pendamping


Krisnawati, A.Per.Pen.
NIP. 195608071981032001

Mengetahui
Koordinator Pelaksana Kegiatan
Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo





Tanti Wulan Dari S.Kep Ners, M.Kes
NIP. 196801141991032002

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA
DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI TK BINA ANA PRASA KECAMATAN SIDOARJO


Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah di uji dan di nilai oleh dewan penguji
pada hari tanggal Februari 2011


Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah :

Ketua : Yessy Dessy Arna, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom. (.......................)
NIP. 197612042001122001


Anggota : 1. Krisnawati, A.Per,Pen. (........................)
NIP. 195608071981032001

2. Drg. Suparmo, MA. (……………....)
NIP. 194612111971091001



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan Karya Tulis Ilmiah tepat pada waktunya. Karya tulis ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Program Studi Keperawatan Sidoarjo.
Adapun karya tulis ini adalah berbentuk sebuah penelitian yang berjudul Hubunga fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia pra sekolah di TK Bina Ana Prasa Kecamatan Sidoarjo. Walaupun mengalami berbagai kendala dan keterbatasan peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun karya tulis ini dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya bila peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada
1.Orang tua murid TK Bina Ana Prasa Jati selaku responden penelitian.
2.Dra. Cici Asri Subiarmi selaku kepala sekolah TK Bina Ana Prasa Jati yang telah memberi izin penelitian.
3.DR. Ir. H. Bambang Guruh Irianto, AIM., MM., selaku Direktur Politeknik Kementrian Kesehatan Surabaya.
4.Moch. Bahrudin, M. Kep, Sp. KMB., selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kementrian Kesehatan Surabaya.
5.Hilmi Yumni, M.Kep, Sp. Mat., Ketua Program Studi D III Keperawatan. Jurusan Keperawatan Piliteknik Kementrian Kesehatan Surabaya.
6.Tanty Wulan Dari, S,kep.Ns., M.Kes selaku Koordinator Pelaksana Kegiatan D III Keperawatan Kampus Sidoarjo
7.Yessy Dessy Arna, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku pembimbing utama dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah memberikan dorongan moril selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
8.Krisnawati, A.Per.Pen selaku pembimbing pendamping dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah memberikan dorongan moril selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
9.Drg. Suparmo, MA selaku penguji dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah memberikan dorongan moril selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
10.Seluruh dosen Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama menempuh pendidikan
11.Staf perpustakaan Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo yang telah mempermudah memperoleh referensi buku
12.Kedua Orang Tua, dan Keluarga yang selalu memberikan dorongan moril baik berupa doa dan motivasi serta pengorbanan yang tak terkira selama menempuh pendidikan di Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo
13.Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2008 Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo, senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi dan semangat pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penelitian selanjutnya.

Sidoarjo, . . . . 2011

Peneliti






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………....................................i
HALAMAN PRASYARAT ……………………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI………………………………..iv
KATA PENGANTAR………………….…………………………………………v
DAFTAR ISI………………………………...…………………………………..vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..ix
DAFTAR BAGAN…………………………….......……………………..…..…...x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..….....xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………….…………1
B.Rumusan Masalah……………………………………….………...5
C.Tujuan Penelitian………………………………………….………5
D.Manfaat Penelitian……………………………………….………..6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A.Perkembangan anak usia pra sekolah (4-5 tahun)..............................8
1.Pengertian perkembangan anak usia pra sekolah (4-5 tahun).........8
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia pra sekolah (4-5 tahun).........................................................................9
a.Faktor intrinsik.............................................................................9
b.Faktor ekstrinsik.........................................................................10
c.Faktor pendukung.......................................................................11
3.Fase perkembangan pada masa usia pra sekolah (4-5 tahun)........11
a.Masa vital....................................................................................11
b.Masa estetik................................................................................12
4.Tugas perkembangan anak usia pra sekolah (4-5 tahun).............12
5.Stimulasiperkembangan anak usia 4-5 tahun...............................14
B.Fungsi keluarga................................................................................15
1.Fungsi afektif................................................................................15
2.Fungsi sosialisasi..........................................................................16
3.Fungsi reproduksi.........................................................................17
4.Fungsi ekonomi.............................................................................17
5. Fungsiperawatan kesehatan..........................................................17
C.Konsep kemandirian anak...............................................................18
1,Pengertian Kemandirian.............................................................18
2.ciri-ciri sikap mandiri.................................................................19
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak................20
4. Bentuk kemandirian yang perlu dikuasai anak..........................22
5.Melatih anak agar mandiri..........................................................23
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL………........………..................................25
A. Kerangka Konseptual......................................................................25
B. Hipotesis..........................................................................................26
BAB 4 METODE PENELITIAN...........................................................................27
A.Desain Penelitian………………………........................................27
B.Populasi,sampel,besar sempel,teknik pengambilan sampel….…..27
C.Identifikasi fariabel………………………....................................29
D.Definisi oprasional……………………….....................................30
E.Lokasi dan Waktu penelitian.……………….................................31
F.Instrumen penelitian………………………...................................32
G. Analisa Data....................................................................................32
H.Pengumpulan Data...........................................................................35
I.Etika Penelitian…………………......................................................35
J.Keterbatasan ………………………..................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN...........................................................................................................39





DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

4.1 Definisi Operasional..................................................................................30
























DAFTAR BAGAN

Bagan Judul Bagan Halaman

3.1 Kerangka Konseptual................................................................................25
























DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Surat Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Lembar Kuesioner
Lampiran 4 : Kunci Pertanyaan
Lampiran 5 : Kunci Jawaban
Lampiran 6 : Surat Ijin Pengumpulan Data
Lampiran 7 : Lembar Konsul

bab 4

BAB IV
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah berdasarkan keilmuan (Nursalam, 2000). Pada bab ini akan menjelaskan tentang desain penelitian, populasi, sampel dan sampling, identitas variabel penelitian, desain operasiaonal, lokasi dan waktu penelitian, analisa data, teknik pengumpulan data, etika penelitian dan keterbatasan penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2003). Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto, 1998). Tujuan penelitian ini menggambarkan hubungan antara fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan cross sectional. Survey cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Setiap subjek penelitian hanya diobservasi satu kali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005).
B. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruah subjek penelitian. Apabila seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya itu disebut penelitian populasi (Arikunto, 2003).
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah orang tua yang memiliki anak usia prasekolah di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo sejumlah 120 orang tua.
2. Sampel dan Besar Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, Soeladji, 2002). Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel (Notoadmodjo, 2002). Bila sampel <10.000 maka besar sampel akan ditemukan dengan rumus sebagai berikut:
n= N
1 + N (D)2
n= 120
1 + 120 (0.05)2
= 92 sampel

Keterangan:
n : besar sampel
N: besar populasi
D: tingkat kepercayaan/ kepatuhan yang diinginkan = 0.05


Dari hasil perhitungan, ditentukan besar sampel sebanyak 92 oarang tua yang anaknya sekolah di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo, dengan kriteria sampel:
a). Orang tua (ayah atau ibu) dengan anak usia prasekolah di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo.
b). Orang tua (ayah atau ibu) yang bersedia menjadi responden.
c). Orangtua (ayah atau ibu) yang tidak buta huruf atau bisa membaca dan menulis.
3. Teknik Pengambilan Sampel atau Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi sampel yang digunakan untuk penelitian dari populasi yang ada dengan tehnik sampling (Aziz, 2003). Pada penelitian ini menggunakan tehnik Random Sampling dengan cara diundi, yaitu dimana tehnik penempatan sampel dengan mencantumkan nomor yang sudah mewakili responden dan diambil dengan cara undian (Arikunto, 2002).

C. Identifikasi Variabel
Dibawah ini dijelaskan variabel independent dan variabel dependent menutut Nursalam (2002), yaitu:
1. Variabel Independent
Variabel ini juga biasanya juga disebut dengan variabel bebas. Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2003). Fungsi afektif keluarga sebagai variabel independent.
2. Variabel Dependent
Variabel ini disebut sebagai variabel respon atau out put. Respon berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari suatu variabel. Variabel dependent atau disebut juga variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2003). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah tingkat kemandirian anak usia prasekolah (4-5 tahun).

D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisa berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan (Nursalam, 2003). Definisi operasional ini akan dijabarkan selanjutnya pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah.
No
Variabel
Definisi Operasional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
1




















Variabel Indepen-dent, Fungsi Afektif Keluarga.
Persepsi keluarga terhadap rasa kasih sayang dan mencintai dari orang tua pada anggota keluarga yang lain yaitu anak usia prasekolah (4-5 tahun).
Fungsi afektif keluarga meliputi:
1. saling mengasuh:
a.orang tua memberikan kehangatan pada anaknya
b.orang tua memberikan cinta kasih pada anaknya
c.orang tua menerima dan mendukung keinginan anak.
2. saling menghargai:
a.orang tua mendengarkan pendapat anak
b.orang tua memberikan hak anak.
c.orang tua mengakui keberadaan anak.
Kuesioner
















Nominal














Baik: 2, ≥ 70% bila memenuhi 4 item fungsi afektif (2 item saling mengasuh dan 2 item saling menghargai).

Kurang: 1, < 70% bila memenuhi < 4 item fungsi afektif (1-3 item saling mengasuh dan saling menghargai).

No
Variabel
Definisi Operasional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
2.
Variabel Depen- dent, tingkat kemandirian anak usia prasekolah
Kemandirian anak yang dipersepsikan orang tua pada kemampuan anak usia prasekolah dalam mengatur dirinya sendiri untuk kebutuhan sehari-hari.
18 kriteria kemandirian:
a. memindahkan kursi
b. berjalan
c.mengerti penggunaan toilet.
d. naik turun tangga
e.mengekspresikan sesutu
f. interaksi sosial
g.belajar menggunakan alat-alat mandi
h. makan
i. mandi
j.berlatih buang air besar
k. memakai celana
l. paham bila disuruh
m. memakai baju
n. berlatih buang air kecil
o. merawat diri
p. daya ingat terhadap sesuatu
q. mengatasi masalah
r. menggunakan toilet
Kuesioner
Nominal
Mandiri: 2 (bila 18 item sebagian besar nilai jawaban dengan pada rentang 6-7).

Tidak mandiri: 1 (bila 18 item sebagian besar nilai dengan jawaban pada rentang nilai 1-5).

E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini akan diuraikan rencana lokasi dan waktu penelitian, yaitu :
1.Lokasi penelitian dilakukan di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo
2.Waktu penelitian dimulai Nopember 2010 samapai April 2011


F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian untuk alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data (Alimul, 2003)
1. Fungsi Afektif Keluarga
Kuesioner 1 tentang fungsi afektif keluarga terdapat 12 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan terdapat 2 jawaban, tiap jawaban memiliki penilaian sebagai berikut: baik untuk jawaban A, kurang untuk jawaban B. Dari hasil penjumlahan seluruh pertanyaan dikatakan bahwa Orang tua baik jika ≥ 70% bila memenuhi 4 item fungsi afektif (2 item saling mengasuh dan 2 item saling menghargai). Kurang: < 70% bila memenuhi < 4 item fungsi afektif (1-3 item saling mengasuh dan saling menghargai).

2. Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah
Instrumen penilaian pada tingkat kemandirian anak usia prasekolah dalam bentuk kuesioner yang mengacu pada skala WeeFIM (2002) dimana terdapat 18 kriteria, dari 18 kriteria tersebut memiliki skor penilaian. Skor penilaiannya anak dikatakan mandiri apabila dari 18 kriteria memiliki skor sebagian besar pada rentang nilai 6-7, sedangkan anak dikatakan tidak mandiri apabila 18 kriterianya memiliki skor pada rentang nilai 1-5.





G. Analisa Data
Menurut Notoadmodjo (2005) analisa data dibedakan menjadi analisa multivariate, analisa bivariate, dan analisa univariate. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariate dan analisa bivariate.
1. Analisa Univariate
Analisa univariate adalah analisa yang dilakukan untuk satu variabel atau tiap variabel. Analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dati tiap variabel (Notoadmodjo, 2002). Dalam penelitian ini analisa univariate akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi presentase pada variabel independent dan variabel dependent. Pada variabel independent akan disajikan analisa univariate fungsi afektif keluarga, yaitu fungsi afektif keluarga baik dan kurang baik. Pada variabel dependent analisa univariate tingkat kemandirian anak yakni mandiri dan tidak mandiri . Berikut ini rumus perhitungan presentase sederhana menurut Arikunto (2002).
P = Q x 100%
R
Keterangan:
P : Nilai presentase
Q : Nilai dalam jawaban
R : Nilai tertinggi
Menurut Arikunto (2002) dalam membaca bab kesimpulan menggunakan skala sebagai berikut:
100% : seluruhnya
76-99% : hampir seluruhnya
51-75% : sebagian besar
50% : setengah
26-49% : hampir setengah
1-25% : sebagian kecil
0% : tidak satupun

2. Analisa Bivariate
Analisa bivariate adalah analisa yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel (Notoadmodjo, 2002). Dalam penelitian ini akan menghubungkan fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah, dilakukan dengan uji statistik chi-square dengan nilai kemaknaan P= 0.05. Apabila P < α berarti H1 diterima atau H1 gagal ditolak artinya ada hubungan antara fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia pra sekolah. Pada penelitian ini menggunakan uji korelasi chi-square. Berikut ini rumus uji statistik chi-square menurut Candra (1995):
2=∑ (O-E)2
E
Keterangan:
2 : Koefisian Kontingensi (Khi-Kuadrat)
O : Frekuensi Observasi
E : Frekuensi Harapan
Analisa pada penelitian ini uji statistik chi-square menggunakan teknik komputerisasi.





H. Pengumpulan Data
Setelah mendapat ijin dari kepala TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo. Peneliti mengadakan pendekatan atau membuat kontrak dengan orang tua siswa untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden penelitian. Responden adalah orang tua yang menyekolahkan anaknya di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo. Pengumpulan data untuk variabel Independent dan variabel Dependent dilakukan dengan pembagian kuesioner yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

I. Etika Penelitian
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Diberikan pada responden, tujuannya adalah subyek mengetahui maksud, tujuan dan harapan peneliti mempersilahkan responden menandatangani lembar persetujuan. Bila responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data cukup dengan inisial.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Untuk menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah yang lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

J. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi adalah:
1. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga memungkinkan responden menjawab pertanyaan tidak jujur atau responden kurang memahami maksud dari pertanyaan sehingga terjadi salah persepsi.
2. Sampel yang digunakan kurang representatif, karena hanya menggunakan orang tua yang anaknya sekolah di TK Bina Ana Prasa Jati Sidoarjo.
3. Alat ukur pada variabel Independent tidak dilakukan uji validitas dan reabilitas.

bab 3

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan justifikasi terhadap penelitian yang dilakukan dan memberikan landasan yang kuat terhadap judul yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalah (Alimul, 2003).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka konseptual sebagai berikut yang akan diuraikan pada skema 3.1
Skema 3.1 Kerangka konseptual hubungan fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah.








Sumber :Soetjiningsih (1998) Tumbuh Kembang Anak, Harlockl (1999) Perkembangan Anak, Friedmann (1986) Keperawatan Keluarga, Skala WeeFIM (2002)

Keterangan gambar:

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Dari kerangka konseptual penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa fungsi keluarga tediri daru fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi dan fungsi perawatan kesehatan. Fungsi keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia pra sekolah yang terdiri dari personal sosial, motorik kasar, motorik halus, dan bahasa adalah fungsi afektif keluarga. Fungsi afektif keluarga dapat mempengaruhi perkembangan personal sosial anak, khususnya kemandirian. Penilaian kemandirian dapat dilihat dari kemanpuan anak untuk mandiri dan tidak mandiri.

B. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dengan riset (Nursalam 2003). Hipotesis penelitian ini adalah H1 yaitu ada hubungan antara fungsi afektif keluarga dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah.

bab 2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH (4-5 tahun).
1. Pengertian Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah (4-5 tahun).
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam perjalanan waktu yang menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan menuju dewasa. Perkembangan menandai pematangan dari organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Sertas memperoleh ketrampilan dan kemampuan untuk memikul tanggung jawab dan memperoleh kebebasan mengekspresikan kreatifitas. Kreatifitas anak akan bertambah sesuai dengan tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1998).
Sedangkan menurut Hurlock (1978:23) mendefinisikan perkembangan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. “Progresif “ menandai bahwa perubahan terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. “ Teratur “ dan “koheren “ menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikuti. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan perkembangan anak usia prasekolah merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh pada anak yang berusia antara 3-6 tahun yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan, dan belajar.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Prasekolah (4-5 tahun).
Menurut Soetjiningsih (1998) secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Berikut ini akan diuraikan kedua faktor tersebut, yaitu:
a. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik merupakan faktor internal dari dalam diri sendiri yang mempengaruhi kegagalan berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak, yaitu:
1). Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma Turner)
2).Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya
3).Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
4).Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
5). Anemia atau penyakit darah lainnya
6). Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi

b. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang berasal dari lingkungan di luar anak, yaitu:
1).Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua).
2).Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
3).Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya
4).Faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun).
Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-psiko-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

c. Faktor Pendukung
Faktor–faktor pendukung perkembangan anakusia prasekolah antara lain :
1) Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut
2) Peran aktif orang tua.
3) Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak
4) Peran aktif anak
5) Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).

3. Fase Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah (4-5 tahun).
Pada masa usia pra sekolah ini dapat diperinci lagi menjadi 2 masa, yaitu masa vital dan masa estetik.
a. Masa Vital
Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu ini sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan. Anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya, tidaklah karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar (Hurlock, 1999).
Pada tahun kedua telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang tempatnya saja, kemudian ruang dekat dan selanjutnya ruang yang jauh. Pada tahun kedua ini umumnya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan (kesehatan). Melalui latihan kebersihan ini, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongn yang datang dari dalam dirinya (umpamanya buang air kecil dan air besar) (Hurlock, 1999).

b. Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi panca. inderanya. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori menciptakan bermacam – macam alat permainan untuk melatih panca inderanya (Yusuf, 2001: 69).

4. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah (4-5 tahun)
Menurut Havighurst,1961(dalam Yusuf, 2008) mengartikan tugas perkembangan adalah merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya, tugas perkembangan berbeda-beda menurut beberapapara ahli, diantaranya :
a). Menurut Havighurst,1961(dalam Yusuf, 2008) tugas perkembangan anak usia 0 sampai 6 tahun adalah sebagai berikut:
1).Belajar berjalan
2).Belajar memakan makanan padat
3).Belajar berbicara
4).Belajar buang air kecil dan buang air besar
5).Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6).Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7).Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam
8).Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang lain.
9).Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati).

b). Menurut Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai berikut:
1).Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum
2).Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
3).Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4).Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5).Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
6).Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
7).Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai
8).Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
9).Mencapai kebebasan pribadi

c). Menurut Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun sebagai berikut:
1). Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
2). Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3). Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)
4). Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)

5. Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun
Menurut Suherman (2000) stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun adalah :
a). Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi kesempatan anak melakukan permainan yang melakukan ketangkasan dan kelincahan.
b).Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar menggambar.
c).Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak mengerti satu separuh dengan cara membagikan kue.
d).Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya bermain ke tetangga

B. FUNGSI KELUARGA
Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan kasih sayang dan berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psiko sosial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
a. Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain. Maka, kemampuan untuk memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal besar dalam memberikan hubungan dengan orang lain diluar keluarga atau masyarakat
b. Saling menghargai: Bila anggota saling menghargai dan mengakui keberadaan dan setiap hak anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anakanak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.
Fungsi afektif merupakan “sumber energi“ yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat terpenuhi.
2.. Fungsi sosialisasi.
Sosialisasi adalah proses pengembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang – orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai dalam interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma norma, budaya, dan prilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan. Dalam hal ini keluarga juga berfungsi untuk memelihara dan membesarkan anak.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan, dan atu merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyeleseikan masalah kesehatan.

C. Konsep Kemandirian Anak
1. Pengertian kemandirian
Kemandirian adalah kemanpuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya (Lie, 2004). Dan pengertian lain dari kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan, sehingga indivudu mampu berfikir dan bertindak. Dengan kemandirian seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk berkembang yang lebih baik (Mu'tadin, 2002).
Kemandirian seperti halnya psikologis yang lain, dapat berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan sejak dini, latihan tersebut dapat berupa pemberiat tugas tanpa bantuan. Kemandirian akan memberi dampak positif bagi perkembangan anak, maka sebaiknya kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai kemampuan anak. Seperti telah diakui segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan semakin berkembang menuju kesempurnaan (Mu'tadin, 2002).
Kemandirian seorang anak diperkuat melalui proses sosialisasi yang terjadi antara anak dengan teman sebaya. Hurlock (1991) mengatakan bahwa melalui hubungan dengan teman sebaya, anak belajar berfikir secara mandiri, menganbil keputusan sendiri. Dalam mencapai keinginan untuk mandiri seringkali anak mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh masih adanya kebutuhan untuk tetap tergantung kepada orang lain (Mu'tadin, 2002).

2.Ciri-Ciri Sikap Mandiri
Menurut skala WeeFIM (2002) anak dikatakan mandiri apabila dapat melakukan 18 kriteria tanpa bantuan orang lain, diantaranga:
a). memindahkan kursi
b). berjalan
c). mengerti penggunaan toilet
d). naik turun tangga
e). Mengekspresi sesuatu
f). interaksi sosial
g). belajar menggunakan alat-alat mandi
h). makan
i). mandi
j). berlatih buang air besar
k). memakai celana
l). paham bila disuruh
m).memakai baju
n).belajar buang air kecil
o). merawat diri
p). memori atau daya ingat terhadap sesuatu
q). mampu mengatatasi masalah
r). belajar menggunakan toilet
Penilaian 18 tingkat kemandirian anak oleh WeeFIM (2002) ditetapkan dengan rentang nilai 1-7. Apabila 18 keterampilan kemandirian anak mampu dilakukan oleh anak sebagian besar pada rentang nilai 6-7 maka anak dikatakan mandiri. Anak dikatakan tidak mandiri apabila dari 18 kemampuan kemandirian anak sebagian besar berada pada rentang 1-5.

3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kemandirian
Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemandirian anak usia prasekolah menurut Soetjiningsih (1995) terbagi menjadi dua faktor, meliputi internal dan eksternal.
a. Faktor internal merupakan faktor yang ada pada diri mereka sendiri, meliputi emosi dan intelektual
1).Faktor emosi yang ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak terganggunya kebutuhan emosi anak.
2).Faktor intelaktual yang ditunjukan dengan kemampuan untuk menghadapi masalah anak.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang datang atau ada dari luar anak itu sendiri, yang meliputi:
1).Lingkungan merupakan faktor yang menetukan tercapai atau tudaknya kemandirian anak usia prasekolah. Pada usia ini anak membutuhkan kebebasan untuk bergerak kesana-kemari dan mempelajari lingkungan (Soetjiningsih, 1995). Dengan diberi kesempatan dan didorong melakukan semuanya dengan bebas maka lingkungan yang penuh rangsangan ini akan membantu anak untuk mengembangankan rasa percaya dirinya (Subrata, 1997).
2).Karakteristik sosial dapat mempengaruhi kemandirian anak, misalnya tingkat kemandirian dari keluarga miskin berbeda dengan tingkat kemandirian anak dari keluarga kaya (Soetjiningsih, 1995).
3).Stimulus, anak yang mendapat stimulus terarah dan teratur akan lebih cepat mandiri dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulus (Soetjiningsih, 1995).
4).Pola asuh, anak dapat mandiri dengan diberi kesempatan, dukungan, dan peran dari orang tua sebagai pengasuh (Soetjiningsih, 1995).
5).Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya diberikan secara wajar karena jika diberikan berlebihan, anak akan menjadi kurang mandiri (Soetjiningsih, 1995).



4. Bentuk kemandirian yang perlu dikuasai anak usia prasekolah
Bentuk kemandirian yang perlu dikuasai oleh anak usia prasekolah menurut (Kusuma,2008) meliputi:
a. USIA 3-4 TAHUN
1). Sikat gigi sendiri meski belum sempurna.
2). Buka-pakai baju kaus dan celana berkaret.
3). Memakai sepatu berperekat.
4). Mandi sendiri dengan arahan.
5). Buang air kecil di toilet.
6). Mencuci tangan tanpa dibantu
7). Menuang air tanpa tumpah dan minum sendiri dari gelas tanpa gagang maupun cangkir bergagang.
8). Membereskan mainan usai bermain.

b. USIA 4-5 TAHUN
1). Menggunakan pisau untuk memotong makanan.
2). Buka-pakai baju berkan-cing depan.
3). Buka-tutup celana beresleting.
4). Menalikan sepatu.
5). Mandi sendiri tanpa arahan.
6). Cebok sehabis buang air kecil/besar.
7). Menyisir rambut

5. Melatih anak agar mandiri
Menurut Tampubolon (2010) cara melatih agar anak bisa mandiri meliputi :
a. Ciptakan suasana rumah yang aman untuk berpetualang dan eksplorasi. Untuk meningkatkan kemandirian anak, dia harus diberikan kesempatan seluasnya dalam mengeksplorasi hal-hal baru.
b. Jadilah pemandu bagi anak. Pandulah saat anak belajar melakukan sesuatu hal baru. Berikan contoh terlebih dahulu, baru kemudian beri kesempatan bagi anak untuk melakukannya sendiri. Misalnya, belajar membereskan meja makan, tunjukkan cara mengambil piring dan membawanya ke tempat cucian, baru kemudian gelas, dan seterusnya.
c.Tahan keinginan untuk selalu ikut campur. Memang wajar apabila Anda rasanya selalu ingin membantu anak, teruatama bila ia mengalami kesulitan. Akan tetapi Anda perlu menahan sedikit keinginan tersebut, sebab banyak hal juga dapat dipelajari dari kesalahan atau kegagalan. Tentunya Anda tetap dapat dan harus turun tangan jika ada hal yang membahayakan bagi anak. Dia pun bisa jadi merasa tertekan bila terus menerus melakukan kesalahan, untuk itu Anda harus bijak menilai situasi saat Anda sebaiknya menempati posisi penonton, motivator, atau penolong bagi anak.
d. Ijinkan anak untuk ikut campur. Saat Anda melakukan hal-hal yang menarik, seperti memasak, membersihkan atau merapikan meja, anak mungkin akan tertarik untuk ikut. Berikan kesempatan bagi anak untuk ikut terlibat dalam aktivitas untuk kepentingan keluarga. Cari tugas yang cukup mudah yang kira-kira bisa ia kerjakan, serta bersabar dalam mengarahkan.
e. Latihan untuk meninggalkan anak. Salah satu masalah umum dalam hal kemandirian anak ialah kesulitan untuk meninggalkan anak.
f. Hindari perintah dan ultimatum. Perintah keras dan ultimatum membuat anak selalu merasa berada di bawah orangtua dan tidak mempunyai otoritas pribadi. Disiplin dan rasa hormat tetap bisa dilatih tanpa Anda menjadi galak pada anak. Mengarahkan, mengajar serta berdiskusi dengan anak akan lebih efektif daripada memerintah, apalagi bila perintah tidak didasari dengan alasan yang jelas. Lama kelamaan anak akan bergantung pada perintah atau larangan Anda dalam melakukan segala sesuatu.
g. Senantiasa tunjukkan cinta Anda padanya. Katakan dan tunjukkan kasih sayang Anda serta dukungan pada balita secara konsisten, hal ini akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Dengan demikian dia akan lebih yakin pada dirinya, serta tidak ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.